Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan olehNya"
(1Yoh 2:18-21; Yoh 1:1-18)
"Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman
itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala
sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah
jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu
adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan
kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah,
namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang
terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan
terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang
yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam
dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi
dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi
orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang
yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu
mereka yang percaya dalam nama-Nya;" (Yoh 1:1-12), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Hidup
membumi atau mendunia itulah kesibukan kita sehari-hari atau panggilan
hidup kita. Sang Penyelamat Dunia, Allah yang menjadi manusia, telah
datang ke tengah-tengah kita, dengan mengambil rupa manusia seperti kita
kecuali dalam hal dosa. Memang hanya orang yang sungguh beriman berani
dan mampu mengimani bahwa bayi yang lahir di Betlekem itu adalah
Penyelamat Dunia, datang untuk menyelamatkan seluruh dunia seisinya.
Kita yang beriman kepadaNya diipanggil untuk meneladanNya, maka marilah
dengan rendah hati kita melepaskan kebesaran-kebesaran kita untuk
menjadi sama dengan sesama manusia, lebih-lebih dengan mereka yang
miskin dan berkekurangan.Kita harus berpartisipasi dalam seluk-beluk
atau hal ikhwal duniawi, maka hendaknya juga tidak malu untuk
mengerjakan hal-hal sederhana seperti menyapu, mencuci piring,
membersihkan lantai/WC, dst… Mengapa? Karena ketika kita terbiasa untuk
mengerjakan hal-hal yang sederhana tersebut kiranya kita tak akan malu
lagi untuk sungguh hidup membumi atau mendunia dan kita
tahu akan aneka macam kebutuhan pokok sehari-hari setiap manusia. Untuk
itu memang kita juga harus hidup sederhana untuk memberi kesaksian akan
iman kita kepada Sang Penyelamat Dunia yang lahir atau datang dalam
kemiskinan atau kesederhanaan luar biasa. Sore/malam ini kita semua
merayakan pergantian tahun, dari tahun 2010 ke 2011, maka kami harapkan
merayakan secara sederhana saja, tidak berfoya-foya. Semoga dengan
pergantian tahun kita juga berani berubah terus menerus agar semakin
layak menjadi 'anak-anak Allah', orang-orang yang selalu melaksanakan
kehendak Allah di dalam hidup sehari-hari.
· "Anak-anakku,
waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu
dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak
antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu
yang terakhir" (1Yoh 2:18).
"Antikristus" berarti orang yang tidak beriman kepada Yesus Kristus dan
sering mengganggu atau mengacau hidup orang yang beriman kepada Yesus
Kristus, antara lain orang atau kelompok yang fanatik, yang mempersulit
pembangunan tempat ibadat. Aneh dan nyata: izin untuk mendirikan ruko,
losmen atau hotel begitu mudah, padahal bangunan tersebut sering
disalah-gunakan untuk makziat atau pelacuran, sedangkan membangun tempat
ibadat dipersulit. Maka baiklah kita tidak terkejut jika untuk
membangun tempat ibadat atau beribadat sering harus menghadapi aneka
tantangan, mengingat dan memeperhatikan kedatangan atau kelahiran Penyelamat Dunia pun menghadapi tantangan
dari saudara-saudari- Nya di Betlekem; mereka menolak dan tidak
bersedia memberi penginapan kepada Maria yang akan melahirkan Penyelamat
Dunia. Kedatangan Penyelamat Dunia mengarah ke akhir hidupNya di puncak
kayu salib artinya kelahiranNya telah mengalami penderitaan. Dengan
kata lain hendaknya tidak marah atau menggerutu ketika kita menghadapi
aneka tantangan dan masalah dalam rangka merayakan atau mewujudkan iman
kita kepada Sang Penyelamat Dunia, Yesus Kristus. Memang untuk
memperjuangkan dan menghayati kebenaran sejati tak akan terlepas dari
aneka tantangan, masalah dan hambatan, namun demikian percayalah bahwa
kebenaran pasti akan menang atas dusta dan kebohongan, kesederhanaan
akan menang atas keserakahan. Semoga aneka tantangan, masalah dan
hambatan menjadi wahana atau jalan bagi kita semua untuk semakin
memperdalam dan meneguhkan iman kita.
"Biarlah
langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh laut serta
isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka segala
pohon di hutan bersorak-sorai di hadapan TUHAN, sebab Ia datang, sebab
Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan
keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya " (Mzm 96:11-13)
Jakarta, 31 Desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.