"Yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya"
(Yes 41:13-20; Mat 11:11-15)
"Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh
perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes
Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari
padanya. Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan
Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya. Sebab
semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes dan --
jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia yang akan datang itu. Siapa
bertelinga, hendaklah ia mendengar!" (Mat 11:11-15), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Yohanes Pembaptis memang nabi besar pada zamannya, namun Yesus lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, "yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya". Kita
dalam masa adven, masa menyambut kedatangan Penyelamat Dunia, dan untuk
itu kita dipanggil untuk menjadi 'pendengar yang baik', "siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar". Memang
dalam masa penantian yang dijiwai pengharapan kita harus mendengarkan
segala sesuatu yang terjadi di lingkungan hidup kita sebagai tanda
kehadiran Tuhan dalam hidup sehari-hari. Dengan kata lain kita
diharapkan memiliki sikap terbuka dan siap siaga agar kita sungguh siap
menerima kedatanganNya. Dia yang kita nantikan kedatanganNya ialah Allah
'yang melepaskan kebesaranNya atau ke-AllahanNya dan menjadi manusia
sama seperti kita kecuali dalam hal dosa', maka tanda bahwa kita terbuka
dan siap sedia menerima kedatanganNya antara lain kita juga harus
berani 'melepaskan aneka kebesaran atau atribut' yang dikenakan pada
kita atau kita miliki. Marilah kita angkat dan utamakan dalam
penghayatan hidup dan cara bertindak kita apa yang sama di antara kita,
yaitu sama-sama manusia, yang diciptakan sebagai gambar atau citra
Allah. Jika kita dapat menghayati apa yang sama di antara kita ini
dengan mendalam, maka berarti kita siap sedia menerima kedatanganNya.
Kami berharap kepada mereka yang memiliki kelekatan tak teratur pada
harta benda/uang, pangkat/kedudukan/jabatan maupun kehormatan duniawi
untuk bertobat dan memperbahaui diri, sehingga menjadi orang yang lepas
bebas. Sikap lepas bebas dan tak memiliki kelekatan tak terhatur pada
ciptaan-ciptaan lain di dunia inilah yang harus kita perdalam, perteguh
dan sebar-luaskan.
· "Aku
akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul,
dan membuat mata-mata air membual di tengah dataran; Aku akan membuat padang
gurun menjadi telaga dan memancarkan air dari tanah kering. Aku akan
menanam pohon aras di padang gurun, pohon penaga, pohon murad dan pohon
minyak; Aku akan menumbuhkan pohon sanobar di padang belantara dan pohon
berangan serta pohon cemara di sampingnya, supaya semua orang melihat
dan mengetahui, memperhatikan dan memahami, bahwa tangan TUHAN yang
membuat semuanya ini dan Yang Mahakudus, Allah… , yang menciptakannya"
(Yes 41:18-20). Apa yang dikatakan oleh Yesaya sebagaimana saya
kutipkan di atas ini merupakan sesuatu yang membesarkan hati umat
terpilih dalam rangka menuju tanah terjanji atau menantikan kedatangan
Penyelamat Dunia. Maka marilah kita dalam rangka menantikan kedatangan
Penyelamat Dunia mawas diri: dalam keadaan, situasi atau kondisi apapun
hendaknya kita tetap berharap dan bergairah. Harapan dan kegairahan kita
akan membuat hati, jiwa, akal budi dan tubuh kita segar, sehat
wal'afiat, dan dengan demikian kita senantiasa dalam keadaan siap sedia
untuk menyambut kedatangan Penyelamat Dunia. Kedatangan Tuhan,
Penyelamat Dunia, ini bagi kita juga berarti kematian kita atau saat
kita dipanggil Tuhan. Hendaknya kita juga senantiasa mengusahakan hidup
bersama dan bersatu dengan Tuhan setiap hari, artinya senantiasa hidup
baik dan berbudi pekerti luhur, sehingga sewaktu-waktu dipanggil Tuhan
kita tidak takut dan gentar, melainkan dengan penuh senyum siap
dipanggil Tuhan alias meninggal dunia, karena dengan demikian akan hidup
mulia selama-lamanya di sorga, yang suasananya antara lain sebagaimana
digambarkan dalam kutipan di atas. Marilah kita hayati bahwa masa depan
kita sungguh cerah dan menggembirakan, hendaknya tidak takut dan gentar
menghadapi masa depan. Untuk itu hendaknya apa yang ada dihadapan anda
saat ini sungguh dikerjakan sebaik mungkin jika itu pekerjaan, sedangkan
kalau yang ada di depan kita adalah manusia marilah kita kasihi dalam
keadaan atau situasi apapun.
"TUHAN
itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang
dijadikan-Nya. Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya
TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan
mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu,
untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan
kemuliaan semarak kerajaan-Mu. Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad,
dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan"
(Mzm 145:9-13b)
Jakarta, 9 Desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.